Rabu, 24 Januari 2018

Kemurnian Trasi Udang Tlangoh

Terasi adalah salah satu bahan makanan yang sudah tak asing lagi di telinga semua orang, terlebih lagi bagi para manusia yang berpenghuni di madura, lebih khusunya lagi mereka yang hidup disekitar pesisir pantai, salah satu bahan makanan ini sangan bervariatif di pasangkan sebagai pelengkap bahkan menjadi bahan dasar untuk suatu makanan, salah satunya sambal terasi, krupuk terasi, juga dengan campuran rujak bahkan gorengan. Terasi juga mempunyai banyak versi dalam rasa dan pembuatannya, ada terasi udang, ada terasi ikan, juga bahkan ada terasi yang campuran.
          Tlangoh adalah salah satu desa yang sebagian warganya hidup di sekitar pesisir pantai, sebagian dari mereka memang sudah mempunyai mata pencaharian melaut atau(majheng)dalam bahasa maduranya, ketika melaut pun hasil yang mereka dapatkan sangatlah bermacam-macam hasil tangkapannya, ada udang, lobster, kepiting, ikan besar, ikan kecil, dan makan makanan yang memang berciri khas lautan. salah satu bahan laut yang masih perlu di olah adalah udang kecilnya, biasa disebut udang rebon oleh masyarakat pada umumnya, namun di desa ini, bagi mereka udang adalah udang dan hanya akan diolah menjadi terasi.


       Tlangoh merupakan salah satu desa yang berpotensi untuk menjadi desa pembuat terasi terbanyak di kabupaten bangkalan, sebagian warga yang melaut merangkap menjadi pembuat terasi, biasanya ini di lakukan oleh para ibu ibu yang mempunyai suami seorang nelayan, namun banyak pula mereka yang membeli bahan dasar udangnya dari para nelayan, produksi terasi di tlangoh tak berpusat pada satu tempat produksi, namun, kebanyakan mereka memprodukdinya secara induvidual atau rumahan, jadi setiap hasil terasi bisa didapatkan di berbagai tempat yang berbeda, namun meskipun berbeda tempat, terasi tlangoh ini tetap satu rasa satu kualitas dan satu progresifitas, karna semua pembuat terasi sudah sepakat bahwa pembuatan terasi tlangoh ini tak boleh di campur dengan bahan apapun, jadi bahan dasarnya adalah udang dan garam, tak boleh ada campuran lain, karna itu akan menjadi ciri khas bagi terasi tlangoh ini, meski mereka belum memikirkan bentuk, dan pemasaran dalam bentuk luas, semangat mereka tak akan pernah turun untuk memproduksi terasi ini, karna mereka yakini, kualitas dan rasa adalah prioritas utama bagi mereka.


         Bentuk terasi ini masih sangat terbatas, mereka menjual dalam bentung kiloan, bahkan ton an, nereka belum mampu memodifikasi bentuk sehingga penjualan pun menjadi sangat terbatas, pembuatan terasi ini masih tergolong primitiv, atau masih menggunakan cara alami, yakni memakai tangan, karna menurut mereka, jika di bentuk dengan mesin cetak, mereka khawatir rasanya akan berubah, begitu pula dengan bentuknya, namun karna pembuatan yang masih sederhana itulah mereka teguh akan kearifan lokalnya, menjadikan budayanya masih sangat kental. dan menjadikan ciri khas serta nilai jual lebih baik bagi desa dan pengembangan masyarakat serta pemanfaatan budi daya alam yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar